Rindu Seruni
Sabtu, 7 Maret 2009 5 Komentar
Resah mengusap malam sunyi
Bersama desah angin ringan menemani
Sesekali menggaruk kepala dan kaki
Sudah sebulan mungkin tak mandi
Didepan gubuk reyot itu sedang duduk sendirian
Matanya yg bening memantulkan sinar rembulan
Seruni, ketika ku hampiri memberikan senyuman
Seruni, ketika menunggu sang ibu pulang…
Sebentar katanya tapi tak juga kembali
Sabar katanya tapi tetap saja ibu pergi
Menunggu disini dari bangun pagi
Perut lapar belum juga bisa di isi
Menengadahkan wajah menatap kegelapan
Sesekali memandang ke sudut jalan
Lewat situlah ibu pulang membawa makanan
bersama segala kasih sayang dan kehangatan
Tenanglah sobat kecilku
Aku disini menemanimu
Sambil menunggu ibumu
Ku bawa makanan untukmu
Makanlah jangan malu-malu
Lapar dari pagi malah enggan menyuap makanan
Bukannya mereguk air malah melirik sudut jalan
Lauk belum habis malah dibungkus dan disimpan
Buat ibu katanya, biar ikut merasakan…
Aku pun terharu
mendengar ucapan itu
Begitu polos dan lugu
Jujur tanpa ragu
Di tengah malam yang dingin ini
Ku tunjuk rembulan untuk Seruni
Gadis kecil menunggu ibu kembali
Tenanglah ada rembulan menemani
Kalau laper ya maem tho Mas..
keren mas puisinya
thanks..
penantian yang tertunda
keren benget!!!!!!!!